pulang paku buah keras

Sukar untuk saya menilai seseorang. Bukan mudah untuk saya mengatakan; kamu kawan baik saya. Saya perlu tahu isi hati walau rambut sama warna. Jika tidak, saya khuatir hilangnya rasa hormat jika terlalu selesa. Seiring dengan usia, tidak selamanya saya berusia belasan tahun yang mana kematangan tidak berpihak kepada kita. Saya mungkin kepala gila-gila. Tapi tidak semestinya saya tidak pandai untuk menghormati seseorang. Baik orang itu muda dari saya dan apatah lagi jika dia lebih tua dari saya.

Saya tahu saya tidak sempurna. Saya tidak rasa sifat merendah diri itu membinasa. Bila saya menganggap diri saya masih di tahap ingin belajar sentiasa, maka setiap teguran saya jadikan iktibar dan pengajaran. Tersentap jiwa? Langsung kontra dari diri saya.

Kenapa selesa menghentam orang lain tapi bila kena batang hidung sendiri, hendak sakit hati? Kelakar.